Mulianya Menjadi Ibu

Mulianya Menjadi Ibu



            Menjadi wanita yang berperan menjadiibu memang tidak mudah. Serangkaian proses dijalani dengan kepayahan yang tidak sedikit. Mulai dari proses kehamilan, melahirkan yang nyaris menantang nyawa, menyusui, sampai mendidik dengan penuh tanggung jawab pada tuhan agar menjadi anak yang berbudi baik,  berbakti pada orang tua serta shaleh/shalehah. Karena itulah ada sebuah hadist rasul yang menunjukkan tentang kemuliaanmenjadi ibu.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
            Karena begitu mulianya seorang ibu, makan Allah memberikan beberapa pahala ekstra yang bisa diberikan pada wanita dibanding laki-laki.
1.      Allah menyamakan pahala shalat dua rakaan wanita hamil dengan 80 rakaat wanita yang tidak hamil.
2.      Saat menjalani kehamilan, Allah menghitung pahala siang hari ibu hamil sama seperti pahala puasa dan menghitung pahala malam ibu hamil setara dengan shalat.
3.      Dibalik rasa sakit yang mendera pada saat melahirkan, Allah memberinya pahala seperti 1 kali haji setiap satu urat kesakitan. Dan memberikan pahala setara shalat dan puasa selama 70 tahun pada saat menjalani proses melahirkan.
4.      Meninggalnya seorang ibu karena melahirkan, Allah menilainya telah mati syahid. Dan berhak atas surga masuk dari pintu manapun.
5.      Allah akan menilai pahala pada tiap tetes air susu ibu yang diminum bayinya.
6.      Saat anaknya sakit, biasanya seorang ibu menjaga anaknya sampai kurang tidur. Maka Allah akan mengampuni seluruh dosanya. Begitu juga saat seorang ibu sedang menghibur anaknya yang sedang sakit, maka Allah akan memberikan padanya pahala seperti pahala menjalankan ibadah selama 12 tahun.
7.      Sedangkan kelelahannya karena kurang tidur akan mendapat pahala setara dengan membebaskan 20 hamba sahaya.
b       Baca Juga Jika Harus Menjadi Ibu Kedua
8.      Saat anaknya menangis minta susu, dan sang ibu memberikan air susunya, maka Allah akan memberinya pahala sama seperti pahala satu tahun shalat dan pahala satu tahun puasa.
9.      Malaikat akan mengabarkan bahwa seorang ibu wajib memperoleh surga saat dia menunaikan kewajiban menyusui anaknya selama dua setengah tahun.
Itulah sembilan kemuliaan seorang ibu yang Allah berikan kepadanya. Begitu mulianya kedudukan seorang ibu, hingga Allah menjadikan surga di telapak kakinya. Durhaka pada orang tua adalah dosa yang tidak lagi ditunda hukumannya. Allah akan langsung menghukumnya seperti cerita Malin Kundang.
Rasulullah SAW pernah bertanya pada para sahabat: “Maukah aku beritahu dosa yang paling besar di antara dosa-dosa yang besar?” Para sahabat menjawab: “Mau, ya Rasulullah!” Beliau berkata: “Syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua”.
Allah menunjukkan kemuliaan seorang ibumelalui restunya. Restu ibu adalah jalan pembuka bagi segala sukses kita. Tapi tanpa restunya, segala yang kita usahakan tidak akan berhasil dengan baik. Karena itu, muliakanlah ibumu. Jaga perasaanya. Jangan pernah menyakitinya. Berbicaralah dengan sopan padanya. Jangan sampai mengucap kata “ah”. Sebab ucapan itu bisa menggores perasaannya. Karena, sebesar apapun balasanmu padanya, tidak akan pernah bisa menyamai pengorbanannya untukmu selama ini.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

IBX5999A9550F6D1