Skip to content

Saat Tulang Rusuk Menjadi Tulang Punggung

            Pembagian tugas rumah tangga yang ideal adalah ayah bertugas mencari nafkah di luar, sedangkan ibu bertugas menjadi ibu rumah tangga dan mendidik anak di rumah. Namun, kadang kala tiba-tiba keadaan sebuah rumah tangga dihadapkan pada kondisi yang kurang ideal. Misalnya tiba-tiba suami meninggal. Suami yang selama ini menjadi tulang punggung dan bertanggung jawab menjadi sumber keuangan keluarga harus meninggal untuk selamanya. Dalam keadaan ini mau tidak mau istri atau ibu akan menggantikan peran suami mencari nafkah. Ibu menjaditulang punggung.
            Keadaan mungkin tidak akan terlalu payah ketika selama ini ibu juga bekerja. Namun keadaan akan menjadi kacau ketika selama ini ibu hanya di rumah. Ayahlah yang bertanggung jawab semuanya dalammencari nafkah. Saat kita dihadapkan pada situasi seperti ini, kira-kira apa yang harus kita lakukan?.
            Pertama, Terimalah Semua Itu Dengan Lapang Dada
            “Allah tidak akan membebani  seorang anak manusia di luar batas kemampuannya.” [Q.S. Al Baqarah: 286].Yakinlah bahwa janji Allah dalam surat Al-baqarah ayat 286 itu benar adanya. Termasuk juga dengan kematian suami anda. Jika suatu saat Allah memberikan ujian dengan cara mengambil suami ketika keberadaan suami memang benar-benar penting sebagai penopang ekonomi keluarga, berarti Allah menganggap bahwa anda mampu untuk melalui ini. Bersabarlah. Ini adalah ujian-Nya. Terimalah semua ini dengan lapang dada. Jika anda tidak bisa berdiri kuat untuk diri sendiri, makaberdirigagahlah demi kebahagiaan anak-anak anda.
            Kedua, Segera Move On
            Menangislah jika menangis itu memang anda perlukan untuk bisa berdamai dengan keadaan. Tapi jangan biarkan anda terus larut pada kesedihan yang membuat anda semakin terpuruk. Tataplah wajah anak-anak anda. Bangkitlah demi kebahagiaan mereka. Kematian suami anda bukan berarti akhir dari segalanya. Anak-anak anda tetap butuh kehidupan. Dan mulai sekarang, andalah yang harus mencari nafkan untuk mereka. Ibu menjadi tulang punggung keluarga.
            Selain itu, beri pengertian pada anak anda. Bahwa mulai sekarang ibunya yang akan bekerja. Jika mereka telah mampu, latihlah mereka untuk membantu anda menyelesaikan pekerjaan rumah tangga saat anda pergi bekerja.
            Ketiga, Segera Buat Rencana
            Ketika and telah memutuskan untuk berdamai dengan keadaan, segera buat rencana tentang hal-hal apa saja yang harus anda lakukan untuk mengambil tanggung jawab mencari nafkah. Jika sebelumnya suami anda seorang pengusaha, hal pertama yang bisaanda lakukan adalah meneruskan usahanya. Lakukan tugas-tugas yang dulu dilakukan suami. Hal ini bukanlah suatu yang sulit ketika suami masih hidup anda juga ikut membantu pekerjaannya. Jadi anda telah mengerti, hal apa saja yang harus anda lakukan.
            Namun anda harus berusaha mencari pekerjaan sendiri ketika selama ini suami bekerja sebagai karyawan. Mau tidak mau anda harus berusaha mencari kerja. Tak perlu hawatir tidak mendapat pekerjaan. Allah akan selalu bertanggung jawab terhadap makhluk yang Dia ciptakan dan ujian yang Dia turunkan pada makhluknya. Tetap teruslah berusaha.
            Keempat, Bekerjalah Sebaik Mugkin
            Ketika anda telah mendapatkan pekerjaan untuk menafkahi keluarga anda, bekerjalah dengan sebaik mungkin. Atur waktu sehingga anda bisa menjalankan dua peran sekaligus. Menjadi ibu sekaligus menjadi ayah. Jangan pernah mengeluh. Lebih baik habiskan waktu untuk bekerja dan mencari solusi ketika ada masalah daripada menghabiskan waktu untuk mengeluh.

            Demikian beberapa tips ketika ibu menjadi tulang punggung.Semoga bermanfaat bagi anda yang membutuhkannya. Jadilah wanita yang punya ketrampilan. Jika suatu saat terjadiapa-apa dengan suami, anda bisa mencari solusinya dengan cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *