Skip to content

Persiapan Menjadi Istri Idaman Keluarga

            Tuhan menciptakan makhluknya secara berpasang-pasangan. Termsuk juga manusia. Kodrat manusia adalah hidup berpasangan dalam bingkai pernikahan. Yang laki-laki menjadi suami bagi istrinya dan ayah bagi anak-anaknya. Sedangkan yang perempuan akan berperan menjadi istri bagi suaminya sekaligus ibu bagi anak-anaknya. Baik menjadi suami atau menjadi istri, harus mempunyai persiapan yang matang sebelum masuk kejenjang pernikahan. Terutama bagi wanita. Menjadi istri haruslah disertai dengan persiapan yang matang.
            Menjadi istri adalah profesi selama sisa umur setelah terikat janji pernikahan sampai ajal menjemput. Profesi yang tak hanya panjang. Namun juga penuh tantangan. Karena dia akan menjadi ibu yang bertanggung jawab mendidik dan membesarkan putra putrinya kelak.
            Karena itu, menjadi istripun tetap butuh persiapan. Kira-kira, persiapanapa yang harus dilakukan sebelum melangkah kejenjang pernikaha agar kelak setelah menikah, menjadi istri dan menjadi ibu kita telah siap dan cukup bekal.
1.      PersiapanMental
Ini adalah persiapan paling penting. Karena, mental akan mempengaruhi psikologis seseorang secara langsung. Perisapan mental yang harus dilakukan adalah kesadaran bahwa kelak setelah menikah, kita tidak hidup sendiri lagi. Ada kebahagiaan orang lain yang mesti kita perjuangkan. Ada kepentingan orang lain yang terkadang harus kita dahulukan. Menjadi istri sekaligus ibu tidak boleh egois. Karena, salah satu resiko menjadi ibu adalah harus berani mengorbankan kebahagiaannya sendiri untuk melihat kebahagiaan buah hatinya.
2.      PersiapanIlmu
Persiapan yang selanjutnya adalah persiapan ilmu. Persiapan ilmu yang seperti apa?. Banyak.! Contohnya, mencari tahu bagaimana menjalani kehamilan yang baik, bagaimana mengurus dan mendidik anak yang baik, atau bagaimana-bagaimana yang lain yang berkaitan dengan peran kita saat menjadi ibu. Memang, hal-hal tersebut bisa dipelajari dengan cara Learning By Doing. Tapi, mempersiapkan lebih dini sebelum memasuki jenjang pernikahan dan kehidupan rumah tangga akan membuat kita jauh lebih siap. Dari mana kita dapat mempelajarinya?. Padahal menjadi ibu tidak pernah ada sekolah formalnya seperti kita menjadi sarjana di bidang tekhnik, ekonomi, ataupun ilmu-ilmu lainnya. Mudah. Baca buku,browsing-browsing di internet, atau mengikuti seminar parenting yang banyak diadakan oleh beberapa komunitas. Tapi, jika ingin ilmu yang bagus, belajarlah dari pengalaman orang tua kita.
3.      PersiapanKesehatan
Ini adalah persiapan yang berhubungan dengan tubuh kita. Apakah perlu persiapan kesehatan?. Jelas perlu sekali. Kita tidak mungkin melahirkan anak yang sehat tanpa kita mempunyai tubuh yang sehat. Sehat dalam menjalani kehamilan akan menentukan kualitas bayi yang akan kita lahirkan. Karena, resiko seorang ibu  terutama saat melahirkan bisa sampai pada taraf kematian. Karena itu, sebelum semuanya terlambat, ada baiknya kita mempersiapkan kesehatan kita sendiri sebelum memasuki fase manjadi istri dan ibu.
Segala pekerjaan rumah tangga mungkin tidak akan jadi masalah saat suami menyediakan fasilitas pembantu rumah tangga yang membantu meringankan pekerjaan istri di rumah. Namun, jika suami tidak mampu memberikan fasilitas ini, resikonya istri akan bekerja hampir 24 jam sehari untuk mengurus segala pekerjaan rumah tangga. Seperti mencuci baju, menyetrika, mencucipiring, menyapu,mengepel, mengurus anak, dan segudang pekerjaan rumah tanggalainnya. Hendaknya, sebelum menikah kita telah terampil melakukan pekerjaan ibu rumah tangga. Agar kelak ketika telah menikah dan menjadi istri serta ibu tidak lagi merasa terbebani.
            Menjadi ibu rumah tangga itu penuh resiko. Semoga beberapa tips persiapan menjadi istri di atas akan membantu anda dalam memasuki jenjang pernikahan.
Baca Juga 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *